Blog Archives

Fenomena Transgender


“Tuhan menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan…” itu adalah kalimat yang tidak asing kita  dengar,.. you know what I mean is,… begitupun dengan gender. Male and female, pria dan wanita dan begitulah memang fitrah dari Tuhan, tapi apa yang terjadi saat ini sudah tidak asing lagi kita mendengar kata transgender atau transexual yakni pengubahan jenis kelamin dari pria menjadi wanita dan begitupun sebaliknya.

Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir. “Transgender” tidak menunjukkan bentuk spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya dikutip dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Transgender

Pada hakikatnya kita tidak bisa menyudutkan suatu individu bahwa mereka keliru dalam memutuskan pilihannya, atau banyak yangg dikatakan orang sebagai menentang kodrat. Dan apabila dibahas lebih jauh pastinya kan menimbulkan banyak perdebatan dan kontroversi. Saya disini dalam sudut pandang penulis tidak berfihak pada satu agama atau komunitas tertentu.

Be  understand 🙂

Mereka tidak ingin dilahirkan dalam ambiguitas identitas seperti itu, no body want, no body eager and of course they shouldn’t, itu semua diluar keinginan mereka. Dan apabila ditinjau lebih dalam di dunia medis terdapat istilah gender identity disorder atau gangguan identitas gender yakni bagaimana seseorang merasa bahwa ia adalah seorang pria atau wanita, dimana terjadi konflik antara anatomi gender seseorang dengan identitas gendernya (Nevid, 2002). Identitas jenis kelamin adalah keadaan psikologis yang mencerminkan perasaan dalam diri seseorang sebagai laki-laki atau wanita (Kaplan, 2002). Fausiah (2003) berkata, identitas gender adalah keadaan psikologis yang merefleksikan perasaan dalam diri seseorang yang berkaitan dengan keberadaan diri sebagai laki-laki dan perempuan.

Saat ini, masih belum terdapat pertanyaan mengenai penyebab munculnya gangguan identitas gender: nature atau nurture? Walaupun terdapat beberapa data tentatif bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh faktor biologis, yaitu hormon, namun data yang tersedia tidak dapat mengatribusikan munculnya transeksualisme hanya kepada hormon (Carroll, 2000). Faktor biologis lain, seperti kelainan kromosom dan struktur otak, juga tidak dapat memberikan penjelasan yang konklusif.

dikutip : http://www.psychologymania.com/2011/09/gangguan-identitas-gender-gender.html

Adanya trauma masa kecil, dan kekerasan secara fisik atau psikis juga bisa menjadi salah satu penyebabnya dan tentunya kita tidak bisa mendiskreditkan mereka karena itulah jalan hidup mereka dan hak asasi mereka sebagai manusia

dikutip dari perkataan salah satu wanita transgender “I just feel that I live in the wrong body” ini adalah potongan kalimat dari seorang ayah yang mengubah gendernya menjadi wanita dengan perjuangan kurang lebih 1o tahun yang didokumentasikan dalam film Trans America dan memperoleh beberapa penghargaan.

The End Of Words,…

We always dream about live the life with everything peacfuly and normaly human does,.. either we need to know somebody have it and some other hasn’t. They have their own path and they just need recognition as an individu, as someone, they just the same as you and me,.. what make different is they born with their unresistable body that they dont want to,..

we must respect them, we must support them as human being and don’t ever make them feel alone, their path is about them self with their God we can’t ever judge it.